Jawa Timur Sisir Potensi Pengembangan Kawasan Industri

By Admin

nusakini.com--KBRI Hanoi telah menerima delegasi Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang melakukan serangkaian pertemuan dengan Hanoi People's Committee dan kunjungan ke beberapa Kawasan Industri di sekitar Hanoi, yaitu Hoa Lac High Tech Park, Thang Long Industrial Park, dan Vietnam Singapura Industrial Park. Kunjungan bertujuan untuk memahami Vietnam pengembangan industri dan investasi asing langsung. 

Kunjungan tersebut memberikan informasi dalam menganalisis biaya dan manfaat potensial kerja sama antara Provinsi Jawa Timur dan Hanoi di masa depan. Forum bertujuan untuk mempromosikan peluang dan menjalin kerja sama dalam mencapai target perdagangan bilateral USD10 miliar pada tahun 2020. Pada tahun 2017, total perdagangan Indonesia dan Vietnam mencapai kenaikan 16,36% menjadi USD6,50 juta dari USD5,58 juta (2016), terdiri dari USD3,63 juta ekspor Indonesia ke Vietnam (meningkat 22,51%) dan impor Indonesia sebesar USD2,61 juta (meningkat 9,37%). 

Berbagai isu telah dibahas antara lain masalah teknis dan operasional, seperti kegiatan penelitian dan pengembangan, peningkatan teknologi tinggi produk manufaktur dan komersialisasinya, serta peningkatan kapasitas sumber daya manusia. Secara umum, insentif yang ditawarkan Vietnam kepada investor asing, antara lain berupa pembebasan pajak pendapatan perusahaan selama 4 tahun pertama, 5% untuk 9 tahun, 10% untuk 2 tahun mendatang, nila insentif 10% yang dapat diperpanjang selama 30 tahun untuk proyek-proyek skala besar. Pembebasan pajak impor untuk barang impor dikenakan selama 5 tahun. 

Hanoi sebagai Ibu kota Negara berpenduduk hampir 10 juta orang, terletak 30 kilometer dari Bandara Internasional Noi Bai, merupakan salah satu tujuan investasi terbaik untuk investor domestik dan asing. Hanoi menyumbang 25% dari total pendapatan pada industri teknologi dan informasi dari semua kota-kota dan provinsi di Vietnam. Hanoi kini berfokus pada pengembangan Kawasan industri berteknologi tinggi Taman, smart city, memaksimalkan insentif untuk pelaku start-up,termasuk investasi pada industri pengembang perangkat lunak. 

Provinsi Jawa Timur meliputi daerah seluas 47,800 km2 dengan jumlah penduduk hampir 40 juta orang. Provinsi ini mengembangkan ekonomi industry 4.0 dan tengah mencari kemitraan, khususnya di ASEAN. Delegasi Indonesia terdiri dari wakil-wakil dari berbagai departemen dan anggota parlemen di Provinsi Jawa Timur, yang dipimpin oleh Sdr. Firdaus Febrianto, anggota Komisi Ekonomi DPRD Jawa Timur. (p/ab)